Memoir ( memoa:….
dalam Bahasa perancis) memori and memory
Somewhere
over the Rainbow
Seseorang
kalau berbicara tentang memori pasti langsung berfikir tentang sebuah kenangan
yang tak terlupakan dan bahkan menyedihkan. Dan kalau kita terlibat dalam sebuah pembicaraan
secara langsung dengan seorang teman, kita baru saja memulai membuka perbincangan dengan kata ..” memoriku
tentang…..” , langsung orang yang diajak bicara. memasang telinga baik-baik dengan fokus matanya focus memandang kita dan tak berkedip agar tidak ada satu katapun yang
terlewatkan dari bibir pembicara…
Dan biasanya
kalau kita bicara memori pribadi, adalah sasaran empuk untuk digosipkan, padahal
itu bukan urusan temen tersebut, lalu secara otomatis dibenaknya
berancang-ancang akan membicarakan dengan teman lainnya yang akhirnya menjadi
ajang gossip. Ancang-ancang tersebut dilakukan karena secara diam-diam teman
tersebut tidak menyukai, atau tukang gibah, atau memang bakat, atau ingin
membuktikan terhadap isu-isu yang sudah didapat sebelumnya.
Itulah kisah
asal usulnya gossip yang membuat dunia ini ramai.
Dalam tulisan
memoir ini, sebenarnya saya ingin menceritakan tentang kursus menulis memoir
yang dipandu langsung oleh adik sepupu saya yang memang ladang duitnya ada di
tulis menulis.
Saya mikir, pinter juga dia memanfaatkan kelemahan kita-kita
yang pingin menulis pengalaman, tanpa harus ada kendala penulisan, atau
meghindari gibah yang berlebihan dan langsung mendapat klarifikasi dari pemilik
kisah.
Saya
mendukung kreatifitas adik sepupu saya ini, walaupun sebagai saudara sepupu
saya tetap membayar sesuai dengan
standar umum. Dan pengaruhnya sih ada juga walaupun kecil, bukan karena
factor dia tidak bisa menjelaskan dng baik, tapi factor waktu saya yang tidak pernah
matching (maklum dia tinggal di negara antah berantah yang belum saya injak:
amrik),dan pekerjaan saya yang fluktuatif kadang banyak dan kadang sedikit.
Kalau kita mengikuti dengan tekun tanpa ada factor penghambat lainnya saya
yakin akan berhasil.
Kembali ke
laptop (Arwana, Tukul, 2004), memoir ini sangat bermanfaat bagi saya dan menjadi
methode saya untuk mengingat sebuah kejadian yang terjadi kemaren siang saat saya
berdiskusi dengan orang yang saya hormati, teman saya. Saya tersentuh dan
agak sedih manakala ada kata-kata yang keluar dari beliau yang intinya “..seseorang itu ditentukan oleh
masa lalunya, sehingga dia menghadapi ketidak lancaran dalam karier…” intinya
begitu…tapi beliau menyampaikan dengan kata yang berbeda dan sangat santun.
Padahal
disaat itu saya lagi dilanda baper (istilah jaman now) banget karena
ada sebuah keputusan penting yang saya nantikan tapi diluar scenario
yang telah dibuat. Pada saat beliau berkata demikian, rasanya .…makk jlep….Lalu
saya bertanya-tanya dalam benak saya ; apa hubungannya antara masa lalu dan
pekerjaan? Apakah sebuah pekerjaan tersebut ditentukan oleh isu-isu miring yang
belum tentu kebenarannya? Saya kira perlu diklarifikasi kebenarannya. Hal ini
juga membuat saya berfikir bahwa penentuan sebuah posisi bisa jadi ditentukan oleh
isu pribadi yang tidak jelas, yang bisa jadi atas ketidak senangan seseorang
pada individu itu.
Character
assassination atau black campaign adalah
cara jitu untuk menyingkirkan seseorang dari sebuah komunitas tertentu yang sudah dibangun. Dan itu terjadi tidak hanya sekali atau dua kali,
apalagi individu tersebut memiliki chance yang cukup besar. Character
assassination atau gibah istilah dalam Agama Islam seperti sebuah keniscayaan, dimana kita tidak menyukai seseorang. Dan kejadian seperti ini sangat marak,
bahkan dalam pemilihan presidenpun methode gibah atau character
assassination sudah menjadi sebuah keniscayaan.
Methode methode gibah atau character assassination biasanya
dipakai oleh orang yang menginginkan sesuatu secara instan dan tidak mau
bertanding secara fair (fairplay). Dengan methode ini biasanya akan
menghasilkan sesosok yang akan membunuh lebih banyak karakter2 yang baik, yang merupakan asset bangsa yang tak ternilai.
Pembunuhan
karakter bagi saya seolah-olah mematikan dosa-dosa seseorang kepada
lingkungannya, dimana lingkungan tersebut sebenarnya tidak terkait sama sekali
dengan persoalan tersebut, kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan-kemungkinan
negative yang akan terjadi bila orang tersebut berada di sekitar lingkungannya.
Ketakutan
terhadap perbedaan pendapat dan perbedaan karakter adalah sebuah phobiatisasi
yang diidap oleh segelintir kelompok yang berada di wilayah posisi nyaman, atau istilahnya comfortable zone. Ada juga character assassination ini disebabkan oleh sakit hati pada pendahulu-pendahulunya karena dianggap bukan satu gerbong kereta api, atau juga untuk menghilangkan jejak yang pernah dia lakukan di masa dahulu dimana hanya orang tersebut yang tahu. Sehingga asumsi dengan menghilangkan atau menyingkirkan orang tersebut, dianggapnya masa lalunya akan lenyap bersama korbannya. Audzubillah …
Ada kisah
teladan yang menarik tentang seorang perempuan pelacur, yang memberikan minum pada seekor anjing. Dia memberikan minuman yang tinggal segelas pada anjing yang
kehausan dengan kasih sayang, dia relakan minuman tersebut untuk anjing itu. Dan
esoknya saat pelacur tersebut bangun dari tidurnya kemudian seperti biasa dia berdandan untuk
berprofesi kembali sebagai pelacur. Namun anehnya pada saat itu dia diberi keengganan untuk melakukan
kembali, dan diberi hidayah oleh Allah SWT untuk tidak melacur lagi, sehingga
dia bertaubat, bahkan dia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berkah. jadi apa intinya? Intinya adalah memberikan kasih sayang itu, pasti akan dibalas dengan kasih
sayang kembali, dimana soal dosa-dosa yang pernah dilakukan tentu saja itu bukan urusan dia tapi urusan
Allah SWT.
Lalu apa
hubungannya dengan memoir??
Kembali ke
laptop (Arwana, Tukul, 2015), memori adalah sebuah ungkapan apa yang dia rasa,
yang dia alami dan tentu saja tanpa opini. Dalam hal ini saya menulis tentang
memoir saya adalah untuk mengingat dan tentu saja untuk perbaikan diri saja,
tak lebih. Perkara yang membaca tulisan ini pernah melakukan hal itu, yaitu character assasination atau black campaign mari kita bersama-sama
memperbiki diri agar Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang baik dan tidak
membuang asset bangsa secara cuma-cuma.
Pelajaran
menulis memori bagi saya sangat menarik karena disana kita bisa menulis bukan
seadanya tapi tentu dengan kemasan yang menarik. Semoga saya bisa mengkemas
dengan baik sehingga yang membaca bisa berkaca diri dengan senyam senyum…..
Senyum
yuuuk….
senyum adalah sedekah…dan dunia akan tersenyum bersama kita.
cheeeeesssssssss
note: SEMUA FOTO ADALAH KOLEKSI PRIBADI MENGGUNAKAN KAMERA OLYMPIC. makro2an ceritanya
dari lingkungan sekitar penulis