Senin, 12 Maret 2018

BAKAU....(TEM)BAKAU


BAKAU


Kalau ngomong bakau saya jadi ingat   obrolan dengan teman-teman sewaktu SMA, kebetulan ada teman yang suka  merokok, lalu dia tanya…. “er, bapakmu  punya bakau nggak?...”, maka sayapun masuk ke ruang kerja bapak untuk mengambil secuil bakau secara diam-diam..…
saya berikan bakau tersebut, lalu oleh temen perokok (tem)bakaunya  dilinting dibungkus kertas tipis yang manis rasanya, dan teman itu merokok serta menikmatinya sambil mengebulkan asapnya ….itu jaman old.


Dan setelah masuk ke fakultas kehutanan, ada pelajaran dendrology, dimana salah satu tumbuhan yang dipelajari adalah pohon bakau. 

Mata ini cukup terbelalak saat almarhum dosen yang ahli dendrology bercerita tentang hutan dan pohon bakau…....... surprise, …..rupanya kalau bicara bakau itu adalah tanaman pantai, bukan (tem)bakau seperti jaman old….hahaha..saya tertawa sendiri  setiap kali pak dosenku itu memberikan pelajaran tentang pohon bakau, karena yang terbayang adalah (tem)bakau.

Bakau itu sebenarnya nama pohon yang berada  hutan pantai, atau juga hutan mangrove atau di atas rawa-rawa maupun payau, bahkan di muara sungai besar, juga tumbuh bagus di daerah pasang surut. 

Dia bisa tumbuh secara optimal pada areal yang tergenang dalam, serta pada tanah yang kaya humus. Pohon bakau yang bahasa latinnya adalah Rhizophora mucronata memiliki kulit batang hitam. Mungkin anda saat berlibur ke daerah pantai, anda akan melihat segerumbulan pohon yang menantang air laut baik saat pasang maupun surut…nah…itu gerumbulan pohon bakau.
                                                                                           gambar bersama rekan2 satu                                                                                                        laboratorium mangrove Universitas Ryukyu
 Saya jadi teringat saat saya ambil kursus pendek selama 9 bulan di Universitas Ryukyu tentang Hutan Mangrove di Okinawa Jepang pada tahun 1990. 

Salah satu Sensei (Sensei adalah professor dalam istilah bahasa jepang), yang ahli di hutan bakau, selalu menekankan pentingnya hutan bakau di daerah pantai, baik untuk mencegah abrasi sekaligus sebagai tempat berkembangnya biota laut yang bernilai ekonomi tinggi.  

Kami diajaknya ke Pulau Iriomote (Iriomote Island), dimana disana pantainya menjadi salah satu tanggung jawab dari Universitas Ryukyu di Okinawa. Pada sebagian pantai Pulau Iriomote tersebut penuh dengan penanaman hasil penelitian mahasiswa Universitas Ryukyu.  
kami berkunjung setiap satu bulan sekali dari Pulau Okinawa. hitung-hitung liburan gratis...dan Pulau Iriomote ini destinasi wisata yang mahal lho....      

Saya tidak tahu kondisi saat ini seperti apa Pantai Iriomote, karena pada saat penanaman di tahun 1990 (jadi saat ini sudah mencapai umur 28 tahun pohon bakau-bakauan tersebut) tinggi pohon bakau yang ditanam oleh mahasiswa tersebut masih satu meter, tentunya saat ini sudah tinggi, indah dan menghasilkan. 
Mahasiwa di Laboratorium tersebut sangat menyukai jenis Bruguiera, sp, atau kalau orang Indonesia menamakannya Putut (Bruguiera gymnorhiza) dan Burus (Bruguiera Cylindrica).  

Mengapa Bruguiera? nanti kita ulas tersendiri, tidak pada tulisan sekarang...




saya lagi mengukur pohon mangrove yang sdh ditanam pada tahun sebelumnya oleh mahasiswa Ryukyu University



                                                    buah bakau


Mengapa Putut?
Hutan mangrove di Pulau Iriomote itu sudah mendekati ekosistem yang stabil, hanya untuk mencegah abrasi laut yang ombaknya terlalu keras maka para professor yang ada di Universitas Ryukyu itu memprediksi bahwa sepuluh tahun mendatang apabila tidak ada upaya pencegahan sejak dini, abrasi pantai pasti sangat tinggi.  

Biasanya jenis putut ini dominan pada hutan mangrove yang pohonnya sudah tinggi, dan merupakan ciri khas perkembangan tahap akhir dari suatu ekosistem hutan pantai, dan merupakan tahap awal dari type vegetasi daratan.

Apabila daerah pantai dimana jenis tanaman ini tumbuh, memiliki salinitas rendah dan aerasi rendah, maka tumbuhan ini masih struggle (bertahan hidup). Jenis ini juga bisa tumbuh pada daerah tambak dan sifatnya toleran terhadap daerah terlindung maupun bercahaya. Regenarinya dalam jumlah terbatas.

Bruguiera gymnorhiza merupakan jenis tanaman yang pohonnya mampu tergenang dalam waktu yang panjang dan bisa menahan deburan ombak, dimana penyebaran tumbuhnya dapat melalui arus air, karena buahnya ringan dan bisa mengapung. Perbungaannya terjadi sepanjang tahun.

Peruntukannya pada umumnya sebagai bahan penyamak, karena banyak kandungan zat tannin nya. Kata sahibul hikayat, di beberapa tempat , putut ini bermanfaat untuk obat2an tradisional antara lain:
1.    Mempercepat penyembuhan luka khususnya lua bakar
2.    Menghentikan diare
3.    Bersifat antipiretik, dan menurunkan demam;
4.    Bersifat anti malaria
5.    Bersifat anti kanker yang menghambat pertumbuhan sel tumor serta kanker;
6.    ……sebagai sayur dan bumbu daput

Huuuhhh…amazing….

Tapi bagi wanita yang sedang hamil hindari ramuan dari tanaman ini, takutnya keguguran




Mengapa Burus?

Karena burus ini mampu untuk hidup di daerah yang tergenang berkepanjangan, dan dia mampu di daerah substrat yang baru terbentuk, dimana jenis lainnya tidak mampu untuk hidup.
Kalau di Indonesa akar muda dari embrio ini dimakan dicampur dengan gula dan kelapa. Enak siih saya pernah ngincipin….gragas…:J)




                                       Pulau Iriomote berada di dalam keperintahan Okinawa Perfecture





kita lanjut lagi ya ....tentang bakau pada tulisan berikutnya....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bunga kamboja jepang