Kamis, 08 Maret 2018

Memoir ( memoa:…. dalam Bahasa perancis) memori and memory Somewhere over the Rainbow


Memoir ( memoa:…. dalam Bahasa perancis) memori and memory
Somewhere over the Rainbow

Seseorang kalau berbicara tentang memori pasti langsung berfikir tentang sebuah kenangan yang tak terlupakan dan bahkan menyedihkan. Dan kalau kita terlibat dalam sebuah pembicaraan secara langsung dengan seorang teman, kita baru saja memulai membuka perbincangan dengan kata ..” memoriku tentang…..” , langsung orang yang diajak bicara. memasang telinga baik-baik dengan fokus matanya focus memandang kita dan tak berkedip agar tidak ada satu katapun yang terlewatkan dari bibir pembicara…



Dan biasanya kalau kita bicara memori pribadi, adalah sasaran empuk untuk digosipkan, padahal itu bukan urusan temen tersebut, lalu secara otomatis dibenaknya berancang-ancang akan membicarakan dengan teman lainnya yang akhirnya menjadi ajang gossip. Ancang-ancang tersebut dilakukan karena secara diam-diam teman tersebut tidak menyukai, atau tukang gibah, atau memang bakat, atau ingin membuktikan terhadap isu-isu yang sudah didapat sebelumnya.
Itulah kisah asal usulnya gossip yang membuat dunia ini ramai.

Dalam tulisan memoir ini, sebenarnya saya ingin menceritakan tentang kursus menulis memoir yang dipandu langsung oleh adik sepupu saya yang memang ladang duitnya ada di tulis menulis. 

Saya mikir, pinter juga dia memanfaatkan kelemahan kita-kita yang pingin menulis pengalaman, tanpa harus ada kendala penulisan, atau meghindari gibah yang berlebihan dan langsung mendapat klarifikasi dari pemilik kisah.
Saya mendukung kreatifitas adik sepupu saya ini, walaupun sebagai saudara sepupu saya tetap membayar sesuai dengan  standar umum. Dan pengaruhnya sih ada juga walaupun kecil, bukan karena factor dia tidak bisa menjelaskan dng baik, tapi factor waktu saya yang tidak pernah matching (maklum dia tinggal di negara antah berantah yang belum saya injak: amrik),dan pekerjaan saya yang fluktuatif kadang banyak dan kadang sedikit. Kalau kita mengikuti dengan tekun tanpa ada factor penghambat lainnya saya yakin akan berhasil.

Kembali ke laptop (Arwana, Tukul, 2004), memoir ini sangat bermanfaat bagi saya dan menjadi methode saya untuk mengingat sebuah kejadian yang terjadi kemaren siang saat saya berdiskusi dengan orang yang saya hormati, teman saya. Saya tersentuh dan agak sedih manakala ada kata-kata yang keluar dari beliau yang intinya “..seseorang itu ditentukan oleh masa lalunya, sehingga dia menghadapi ketidak lancaran dalam karier…” intinya begitu…tapi beliau menyampaikan dengan kata yang berbeda dan sangat santun.
Padahal disaat itu saya lagi dilanda baper (istilah jaman now) banget karena ada sebuah keputusan penting yang saya nantikan tapi diluar scenario yang telah dibuat. Pada saat beliau berkata demikian, rasanya .…makk jlep….Lalu saya bertanya-tanya dalam benak saya ; apa hubungannya antara masa lalu dan pekerjaan? Apakah sebuah pekerjaan tersebut ditentukan oleh isu-isu miring yang belum tentu kebenarannya? Saya kira perlu diklarifikasi kebenarannya. Hal ini juga membuat saya berfikir bahwa penentuan sebuah posisi bisa jadi ditentukan oleh isu pribadi yang tidak jelas, yang bisa jadi atas ketidak senangan seseorang pada individu itu.

Character assassination atau black campaign adalah cara jitu untuk menyingkirkan seseorang dari sebuah komunitas tertentu yang sudah dibangun. Dan itu  terjadi tidak hanya sekali atau dua kali, apalagi individu tersebut memiliki chance yang cukup besar. Character assassination atau gibah istilah dalam Agama Islam seperti sebuah keniscayaan, dimana kita tidak menyukai seseorang. Dan kejadian seperti ini sangat marak, bahkan dalam pemilihan presidenpun methode gibah atau character assassination sudah menjadi sebuah keniscayaan. 

Methode methode gibah atau character assassination biasanya dipakai oleh orang yang menginginkan sesuatu secara instan dan tidak mau bertanding secara fair (fairplay). Dengan methode ini biasanya  akan menghasilkan  sesosok yang akan membunuh lebih banyak karakter2 yang baik, yang merupakan asset bangsa yang tak ternilai.
Pembunuhan karakter bagi saya seolah-olah mematikan dosa-dosa seseorang kepada lingkungannya, dimana lingkungan tersebut sebenarnya tidak terkait sama sekali dengan persoalan tersebut, kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan-kemungkinan negative yang akan terjadi bila orang tersebut berada di sekitar lingkungannya.

Ketakutan terhadap perbedaan pendapat dan perbedaan karakter adalah sebuah phobiatisasi yang diidap oleh segelintir kelompok yang berada di wilayah posisi nyaman, atau istilahnya  comfortable zone.  Ada juga character assassination ini disebabkan oleh sakit hati pada pendahulu-pendahulunya karena dianggap bukan satu gerbong kereta api, atau juga untuk menghilangkan jejak yang pernah dia lakukan di masa dahulu dimana hanya orang tersebut yang tahu. Sehingga asumsi dengan menghilangkan atau menyingkirkan  orang tersebut, dianggapnya masa lalunya akan lenyap bersama korbannya. Audzubillah …

Ada kisah teladan yang menarik tentang seorang perempuan pelacur, yang memberikan minum pada seekor anjing. Dia memberikan minuman yang tinggal segelas pada anjing yang kehausan dengan kasih sayang, dia relakan minuman tersebut untuk anjing itu. Dan esoknya saat pelacur tersebut bangun dari tidurnya kemudian seperti biasa dia berdandan untuk berprofesi kembali sebagai pelacur. Namun anehnya pada saat itu dia diberi keengganan untuk melakukan kembali, dan diberi hidayah oleh Allah SWT untuk tidak melacur lagi, sehingga dia bertaubat, bahkan dia mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berkah. jadi apa intinya? Intinya adalah memberikan kasih sayang itu, pasti akan dibalas dengan kasih sayang kembali, dimana soal dosa-dosa yang pernah dilakukan tentu saja itu bukan urusan dia tapi urusan Allah SWT.


Lalu apa hubungannya dengan memoir??

Kembali ke laptop (Arwana, Tukul, 2015), memori adalah sebuah ungkapan apa yang dia rasa, yang dia alami dan tentu saja tanpa opini. Dalam hal ini saya menulis tentang memoir saya adalah untuk mengingat dan tentu saja untuk perbaikan diri saja, tak lebih. Perkara yang membaca tulisan ini pernah melakukan hal itu, yaitu character assasination atau black campaign mari kita bersama-sama memperbiki diri agar Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang baik dan tidak membuang asset bangsa secara cuma-cuma.

Pelajaran menulis memori bagi saya sangat menarik karena disana kita bisa menulis bukan seadanya tapi tentu dengan kemasan yang menarik. Semoga saya bisa mengkemas dengan baik sehingga yang membaca bisa berkaca diri dengan senyam senyum…..
Senyum yuuuk….
senyum adalah sedekah…dan dunia akan tersenyum bersama kita.
cheeeeesssssssss








note: SEMUA FOTO ADALAH KOLEKSI PRIBADI MENGGUNAKAN KAMERA OLYMPIC. makro2an ceritanya
dari lingkungan sekitar penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bunga kamboja jepang