Minggu, 10 Maret 2019

BERBICARA DENGAN PEJABAT BARU

looooh..kenapa nama saya dihapus dalam group para pelaku di lapangan?: tanyaku

ooooh..kirain karena terlalu banyak group makanya nama Bapak dihapus dari kelompok lapangan.." jawabnya

balik saya timpali " diskusi dulu doonk, jangan terburu - buru.. ..kan saya masih butuh kelompok tersebut"


itulah sekelumit obrolan pagi sambil memonitor lalu lintas percakapan dalam kelompok.
buatku yang hobby menganalisa, perbincangan dalam kelompok atau grup percakapan sangat menarik,
sambil membayangkan wajahnya, dan mengira-ngira sedang melakukan apa sang penulis tersebut. Apakah dia menulis sambil nyruput kopi, atau sambil berkebun kemudian bentar-bentar lihat HP nya atau sambil belanja lalu lihat HP.
entahlah..yang jelas imajinasiku berkhayal dan membayangkan wajah serta aktifitas si penulis. senang banget, apalagi disertai dengan foto selfinya..maka semakin ramai saja imajinasi ini bermain.

ya, pergantian jabatan bukan berarti menegasikan hasil karya yang terdahulu, tapi lanjutkan bila itu baik dan ganti bila itu tidak baik.
Saling mengecam pejabat lama oleh pejabat baru adalah kelakuan yang amoral, karena tidak ada penghargaan terhadap jerih payah seseorang, membuang-buang waktu, anggaran dan tentu saja organisasi tidak berjalan ke depan untuk maju, tapi hanya bergerak blunder.
salah seorang pejabat dilingkunganku selalu mengatakan "saya tidak mau menyalahi birokrasi, setiap ada perintah yang menyangkut pejabat di bawah saya, maka saya akan selalu menyampiakan untuk ditindak lanjuti"

salut bos, tapi methode langsungan itu yang menyebabkan in efisiensi. loooh kok?...
ya iyalah...kalau memang direktur mau langsung ke staf, mengapa harus ada pejabat eselon III. jabatan eselon III buang saja...rugi banget negara membayar eselon III tapi tidak digunakan....

Bapak mikirnya gimana sih? aku sambil tepok jidat...āĻ đŸ˜‚đŸ˜‚đŸ˜‚

tapi saat ini menurutku,
ambisi yang luar biasa untuk sebuah jabatan menyebabkan organisasi mandeg, apalagi putaran sebuah jabatan terlalu cepat dan tidak pada tempat yang tepat.

pernah satu kali saya mengeluarkan kata keras pada seseorang  dalam sebuah upacara pergantian jabatan;
apa pasal?

pasalnya adalah dia telah menunjuk-nunjuk nama saya yang katanya saya akan kecewa dan menangis karena saya tidak menjabat sesuatu...
masyaallah..rupanya saya dijadikan taruhan oleh kelompok mereka bahwa bila saya menjabat jabatan x akan begini, bila menjabat y akan begini...
sebegitunyakah?
saya menyadari diri, bahwa saya bukan siapa-siapa yang akan menjabat sesuatu..

jangan begitu, karena jabatan tertinggi adalah saya tidak disia-siakan oleh Pencipta saya yaitu ALLAH SWT.

selamat mengemban tugas..fokuskan pikiran dan hati hanya kepada negara dan bangsa





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bunga kamboja jepang